Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau
rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap.
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh,
baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan
dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan
intonasi akhir. Sedangkan dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai
dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. (.), tanda tanya (?) dan
tanda seru (!). Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun
tertulis, harus memiliki sebuah subjek (S) dan sebuah predikat (P). Kalau tidak
memiliki kedua unsur tersebut, pernyataan itu bukanlah kalimat melainkan hanya
sebuah frasa. Itulah yang membedakan frasa dengan kalimat.
Unsur-Unsur Kalimat
·
Subjek
adalah unsur yang melakukan suatu tindakan atau kerja dalam suatu kalimat.tindakan
atau kerja dalam suatu kalimat.
·
Predikat adalah sebagai unsur kata kerja.adalah
sebagai unsur kata kerja.
·
Objek adalah Unsur yang dikenai kerja oleh subyek.subyek.
·
Keterangan dapat berupa keterangan waktu
ataupun tempat selama kejadian.ataupun tempat selama kejadian.
·
Pelengkap
adalah unsur yang melengkapi kalimat yang tak berobyek.kalimat yang tak contoh;
Adik menangis tersedu-sedu.contoh; Adik menangis tersedu-sedu.
Pola Kalimat
Dasar
·
Kalimat
Dasar Berpola S P
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek dan
predikat. Predikat kalimat untuk tipe ini
dapat berupa kata kerja, kata benda, kata sifat, atau
kata bilangan. Misalnya:
(1) Mereka / sedang berenang.
S P (kata kerja)
(2) Ayahnya / guru SMA.
S P (kata benda)2
(3) Gambar itu / bagus.
S P (kata sifat)
(4) Peserta penataran ini / empat puluh orang.
S P (kata bilangan)
·
Kalimat Dasar
Berpola S P O
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek,
predikat, dan objek. Misalnya:
(5) Mereka / sedang menyusun / karangan ilmiah.
S P O
·
Kalimat
Dasar Berpola S P Pel.
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek,
predikat, dan pelengkap. Misalnya:
(6) Anaknya / beternak / ayam.
S P Pel.
·
Kalimat
Dasar Berpola S P O Pel.
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek,
predikat, objek, dan pelengkap. Misalnya:
(7) Dia / mengirimi / saya / surat.
S P O Pel.
·
Kalimat
Dasar Berpola S P K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek,
predikat, dan keterangan. Misalnya:
(8) Mereka / berasal / dari Surabaya.
S P K
·
Kalimat
Dasar Berpola S P O K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek,
predikat, objek, dan keterangan. Misalnya:
(9) Kami / memasukkan / pakaian / ke dalam lemari.
S P O K
Macam-Macam
Kalimat
·
Kalimat tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya mempunyai
satu pola kalimat. contoh : aku pergi latihan teater besama teman-teman di
taman kota selong CONTOH :ayah membaca koran di ruang tamu contoh :
ibu memasak nasi di dapur pada siang hari
·
Kalimat majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola
kalimat atau lebih. Setiap kalimat majemuk mempunyai kata penghubung yang berbeda, sehingga jenis
kalimat tersebut dapat diketahui dengan cara melihat kata penghubung yang
digunakannya. Jenis-jenis kalimat majemuk adalah:
1. Kalimat
Majemuk Setara
2. Kalimat
Majemuk Rapatan
3. Kalimat
Majemuk Bertingkat
4. Kalimat
Majemuk Campuran
·
Kalimat majemuk setara
Kalimat majemuk setara yaitu penggabungan dua kalimat
atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya sejajar atau sederajat.
Berdasarkan kata penghubungnya (konjungsi), kalimat
majemuk setara terdiri dari lima macam, yakni:
Konjungsi
|
Jenis
|
penggabungan
|
dan
|
penguatan/Penegasan
|
bahkan
|
pemilihan
|
atau
|
berlawanan
|
di lanjutkan pada sebuah kalimat
majemuk yang kedua (sedangkan)
|
urutan waktu
|
kemudian, lalu, lantas
|
Contoh:
1. Juminten
pergi ke pasar. (kalimat tunggal 1)
2. Norif
berangkat ke bengkel. (kalimat tunggal 2)
§ Juminten
pergi ke pasar sedangkan Norif berangkat ke bengkel. (kalimat majemuk)
§ Norif
berangkat ke bengkel sedangkan Juminten pergi ke pasar. (kalimat majemuk)
·
Kalimat majemuk rapatan
Kalimat majemuk rapatan yaitu gabungan beberapa
kalimat tunggal yang karena subjek, predikat atau objeknya sama,maka bagian
yang sama hanya disebutkan sekali.
Contoh:
1. Pekerjaannya
hanya makan. (kalimat tunggal 1)
2. Pekerjaannya
hanya tidur. (kalimat tunggal 2)
3. Pekerjaannya
hanya merokok. (kalimat tunggal 3)
§ Pekerjaannya
hanya makan, tidur, dan merokok. (kalimat majemuk rapatan)
·
Kalimat majemuk bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat yaitu penggabungan dua
kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya berbeda. Di dalam kalimat
majemuk bertingkat terdapat unsur induk kalimat dan anak kalimat. Anak kalimat
timbul akibat perluasan pola yang terdapat pada induk kalimat.
Berdasarkan kata penghubungnya (konjungsi), kalimat
majemuk bertingkat terdiri dari sepuluh macam, yakni:
Konjungsi
|
Jenis
JOTANNN
|
syarat
|
jika,
kalau, manakala, andaikata, asal(kan)
|
tujuan
|
agar,
supaya, biar
|
perlawanan
(konsesif)
|
walaupun,
kendati(pun), biarpun
|
penyebaban
|
sebab,
karena, oleh karena
|
pengakibatan
|
maka,
sehingga
|
cara
|
dengan,
tanpa
|
alat
|
dengan,
tanpa
|
perbandingan
|
seperti,
bagaikan, alih-alih
|
penjelasan
|
bahwa
|
kenyataan
|
padahal
|
Contoh:
1. Kemarin ayah
mencuci motor. (induk kalimat)
2. Ketika
matahari berada di ufuk timur. (anak kalimat sebagai pengganti keterangan
waktu)
§ Ketika
matahari berada di ufuk timur, ayah mencuci motor. (kalimat majemuk bertingkat
cara 1)
§ Ayah mencuci
motor ketika matahari berada di ufuk timur. (kalimat majemuk bertingkat cara 2)
·
Kalimat majemuk campuran
Kalimat majemuk campuran yaitu gabungan antara kalimat
majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Sekurang-kurangnya terdiri dari
tiga kalimat.
Contoh:
1. Toni bermain
dengan Kevin. (kalimat tunggal 1)
2. Rina membaca
buku di kamar kemarin. (kalimat tunggal 2, induk kalimat)
3. Ketika aku
datang ke rumahnya. (anak kalimat sebagai pengganti keterangan waktu)
§ Toni bermain
dengan Kevin, dan Rina membaca buku di kamar, ketika aku datang ke rumahnya.
(kalimat majemuk campuran)
Sumber-sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar